Jika tulisan Anda bersifat ilmiah, baik berupa artikel jurnal, laporan tugas akhir, skripsi, tesis, dan disertasi maka hal ini merupakan sebuah kewajiban. Jika tidak, itu artinya tulisan Anda hanya akan dianggap sebagai sebuah karangan atau cerita belaka.
Sedikitnya, ada 4 (empat) metode atau gaya (style) penulisan sumber kutipan atau penulisan daftar pustaka yang sering dipilih dan dianut, antara lain: a) American Psychological Association (APA) Style; b) Modern Language Association (MLA) Style; c) Chicago and Turabian Style; dan d) American Medical Association (AMA) Style.
Lain lagi halnya, jika jika tulisan Anda termuat pada sebuah blog pribadi atau sebuah website maka Anda dapat menggantinya dengan menggunakan link, baik berupa link internal maupun link eksternal yang menuju kepada sumber rujukan.
Tulisan berikut ini akan memberikan panduan atau tata cara sekaligus contoh penulisan daftar pustaka. Jika Anda masih bingung saat menulis daftar pustaka, semoga artikel ini dapat membantu Anda.
Aturan yang paling mendasar dalam menulis daftar pustaka adalah:
Pertama
Sumber kutipan yang dinyatakan dalam karya ilmiah harus ada dalam Daftar Pustaka, dan sebaliknya sumber rujukan yang disebutkan dalam daftar pustaka harus ada dalam tulisan Anda.
Kedua
Literatur yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka hanya literatur yang menjadi rujukan dan dikutip dalam karya ilmiah. Anda tidak perlu menambahkan literatur yang tidak Anda rujuk dalam tulisan Anda hanya karena rujukan tulisan Anda hanya sedikit.
Berikut ini adalah tata cara dan contoh penulisan daftar pustaka yang biasa dan sering digunakan secara baku:
a. Buku Teks
Aturan penulisan: nama belakang, singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah (jika ada), tahun penerbitan, judul buku (cetak miring), edisi buku, nama penerbit, kota penerbit.
Jika ada dua penulis atau lebih, nama penulis kedua dan seterusnya ditulis sebagai berikut: nama depan dan nama tengah (disingkat)dilanjutkan nama belakang. [Untuk penulis kedua dan seterusnya, penulisan nama depan/tengah (singkatan)dan nama belakang tidak perlu dibalik seperti penulis pertama.
Contoh:
Merna T. dan F. F. Al-Thani. 2008. Corporate Risk Management. 2nd ed. John
Welly and Sons Ltd.England.
Wiley, J. 2006.Contemporary Financial Management.3rd ed. Mc.GrowHill.
Los Angeles.
Yaya, R., A.E. Martawireja, dan A. Abdurahim. 2009. Akuntansi Perbankan Syariah:
Teori dan Praktik Kontemporer. Edisi Pertama. Cetakan Pertama. Salemba
Empat. Jakarta.
b. Buku Teks Terjemahan
Aturan penulisan: nama belakang penulis asli, singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah (jika ada), tahun penerbitan, judul buku asli (cetak miring), edisi/cetakan, nama penerbit, kota penerbit, nama penerjemah, tahun, judul buku (cetak miring), edisi/cetakan, nama penerbit, kota penerbit.
Jika ada dua penulis atau lebih, nama penulis kedua dan seterusnya ditulis sebagai berikut: nama depan dan nama tengah (disingkat)dilanjutkan nama belakang. [Untuk penulis kedua dan seterusnya, penulisan nama depan/tengah (singkatan)dan nama belakang tidak perlu dibalik seperti penulis pertama.
Contoh:
Baudrillard, J. 1970. La Société de Consommation. Nottingham Trent University.
Clifton Lane, Nottingham. Terjemahan J.P. Mayer dan B.S. Turner. 1998. The
Consumer Society: Myths and Structures. Sage Publication Inc. Thousand
Oaks. London.
Cresswell, J.W. 2008. Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods
Approaches. Third Edition. Sage Publication. California. Terjemahan A.
Fawaid. 2010. Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan
Mixed. Cetakan 1. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Kieso, D.E., J.J. Weygandt, dan T.D. Warfield. 2007. Intermediate Accounting. Twelfth
Edition. John Wiley & Sons, Inc. USA. Terjemahan E. Salim. 2008.
Akuntansi Intermediate. Edisi Keduabelas. Jilid 2. Erlangga. Jakarta.
c. Buku Terbitan Lembaga/Badan/Organisasi
Aturan penulisan: nama lembaga/badan/organisasi, tahun penerbitan, judul buku (cetak miring), edisi/cetakan, nama penerbit, kota penerbit.
Contoh:
Badan Pusat Statistik. 2013. Laporan Bulanan Data Sosial Ekonomi. Januari.
BPS Jawa Timur. Surabaya.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. 2011. Pendidikan Anti Korupsi
untuk Perguruan Tinggi. Cetakan 1. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
Bagian Hukum Kepegawaian. Jakarta.
Komisi Pemberantasan Korupsi. 2009. Laporan Tahunan 2009: Perjuangan
Melawan Korupsi Tak Pernah Berhenti. KPK. Jakarta.
Lembaga Administrasi Negara RI. 2012. Laporan Akuntabilitas Kinerja Lembaga
Administrasi Negara RI Tahun 2011. LAN. Jakarta.
d. Buku Terbitan Lembaga/Badan/Organisasi (Berisi Himpunan Peraturan, UU, dan sejenisnya)
Aturan penulisan: nama lembaga/badan/organisasi, tahun penerbitan, judul peraturan/UU yang dirujuk (cetak miring), nomor atau seri peraturan/UU, edisi/cetakan, nama penerbit, kota penerbit.
Contoh:
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2011. Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 58 (Revisi 2009). DSAK-IAI. Jakarta.
International Accounting Standard Board (IASB). 2004. Financial Instruments: Disclosures and Presentation. International Accounting Standard No. 32. UK-IASB. London.
Financial Accounting Standard Board (FASB). 2000. Using Cash Flow Information and Present Value in Accounting Measurement. Statement of Financial Accounting Concept No. 7. FASB. Norwalk.
Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah VII Jawa Timur. 2012. Sistem Pendidikan Nasional. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003. Sub-Bagian Akreditasi dan Publikasi Kopertis VII. Surabaya.
Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah VII Jawa Timur. 2012. Standar Nasional Pendidikan. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005. Sub-Bagian Akreditasi dan Publikasi Kopertis VII. Surabaya.
e. Peraturan, Undang-Undang, dan sejenisnya (cetak lepas, tidak berupa buku himpunan)
Aturan penulisan: nomor dan tahun peraturan/UU, judul peraturan/UU yang dirujuk (cetak miring), tanggal pengesahan/penerbitan (jika ada), nomor lembaran negara (jika ada), organisasi penerbit (jika ada), kota tempat pengesahan/penerbitan.
Contoh:
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Sistem Pendidikan
Nasional. 8 Juli 2003. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 4301. Jakarta.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Standar Nasional
Pendidikan. 16 Mei 2005. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 41. Jakarta.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 58 (Revisi 2009) Aset Tidak Lancar
yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan. Dewan Standar
Akuntansi Keuangan-Ikatan Akuntan Indonesia. Jakarta.
International Accounting Standard No. 32 (2004) Financial Instruments: Disclosures
and Presentation. International Accounting Standard Board. United Kingdom.
London.
Statement of Financial Accounting Concept No. 7 (2000) Using Cash Flow
Information and Present Value in Accounting Measurement. Finansial
Accounting Standard Board. Norwalk.
f. Artikel dalam Jurnal
Aturan penulisan: nama belakang, singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah (jika ada), tahun penerbitan, judul artikel, nama jurnal (cetak miring), volume dan nomor jurnal (nomor jurnal dalam tanda kurung), nomor halaman artikel dalam jurnal.
Jika ada dua penulis atau lebih, nama penulis kedua dan seterusnya ditulis sebagai berikut: nama depan dan nama tengah (disingkat)dilanjutkan nama belakang. [Untuk penulis kedua dan seterusnya, penulisan nama depan/tengah (singkatan)dan nama belakang tidak perlu dibalik seperti penulis pertama.
Contoh:
Riduwan, A. 2010. Etika dan Perilaku Koruptif dalam Praktik Manajemen Laba. Jurnal
Akuntansi & Auditing Indonesia 14(2): 121-141.
Riduwan, A., I. Triyuwono, G. Irianto, dan U. Ludigdo. 2010. Semiotika Laba
Akuntansi: Studi Kritikal-Posmodernis Derridean. Jurnal Akuntansi dan
Keuangan Indonesia 7(1): 38–60.
Veronica, S. dan Y. S. Bachtiar. 2005. The Role of Governance in Preventing
Misstated Finansial Statement. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia 2(1): 159–173.
g. Artikel Seminar/Simposium (dalam Prosiding)
Aturan penulisan: nama belakang, singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah (jika ada), tahun penerbitan, nama prosiding (cetak miring), nomor dan volume prosiding (jika ada), tanggal seminar/simposium, penerbit prosiding (jika ada, cetak miring), nomor halaman artikel dalam prosiding.
Jika ada dua penulis atau lebih, nama penulis kedua dan seterusnya ditulis sebagai berikut: nama depan dan nama tengah (disingkat)dilanjutkan nama belakang. [Untuk penulis kedua dan seterusnya, penulisan nama depan/tengah (singkatan)dan nama belakang tidak perlu dibalik seperti penulis pertama.
Contoh:
Dewi, A. R. 2003. Pengaruh Konservatisme Laporan Keuangan Terhadap Earnings Response Coeficient. Prosiding Simposium Nasional Akuntansi VI Surabaya. Universitas Airlangga: 119-159.
Fidiana, I. Triyuwono, dan A. Riduwan. 2012. Zakah Perspectives as a Symbol of Individual and Social Piety: Developing Review of the Meadian Symbolic Interactionism. Global Conference on Business and Finance Proceedings 7(1). January 3-6. The Institute of Business and Finance Research: 721-742
h. Artikel Seminar/Simposium (cetak lepas)
Aturan penulisan: nama belakang, singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah (jika ada), tahun penerbitan, nama seminar/simposium (cetak miring), tanggal seminar/simposium, nomor halaman artikel.
Jika ada dua penulis atau lebih, nama penulis kedua dan seterusnya ditulis sebagai berikut: nama depan dan nama tengah (disingkat)dilanjutkan nama belakang. [Untuk penulis kedua dan seterusnya, penulisan nama depan/tengah (singkatan)dan nama belakang tidak perlu dibalik seperti penulis pertama.
Contoh:
Kalana, I., S. Ngumar, dan I.B. Riharjo. 2012. Independensi Auditor Berbasis Kultur dan Filsafat Herbert Blumer. Simposium Nasional Akuntansi XV Banjarmasin. 20-23 September: 1-25.
Riduwan, A. 2012. Realitas dalam Cermin Retak: Laba Akuntansi dalam Bingkai Penafsiran Praktisi Bisnis Non-Akuntan (Studi Hermeneutika-Kritis). Simposium Nasional Akuntansi XV Banjarmasin. 20-23 September: 1-22.
i. Artikel dalam Buku Antologi dengan Editor
Aturan penulisan: nama belakang, singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah (jika ada), tahun penerbitan, judul artikel, judul buku (cetak miring), nama editor buku, penerbit, kota penerbit.
Jika ada dua penulis atau lebih, nama penulis kedua dan seterusnya ditulis sebagai berikut: nama depan dan nama tengah (disingkat)dilanjutkan nama belakang. [Untuk penulis kedua dan seterusnya, penulisan nama depan/tengah (singkatan)dan nama belakang tidak perlu dibalik seperti penulis pertama.
Contoh:
Azra, A. 2005. Pluralisme Islam Dalam Perspektif Historis. Dalam Nilai-Nilai Pluralisme Islam: Bingkai Gagasan Yang Berserak. Editor M. Sururin. Cetakan 1. Penerbit Nuansa. Bandung.
Barth, M.E. 2004. Fair Values and Financial Statement Volatility. Dalam The Market Dicipline Across Countries and Industries. Editor C. Borio, W.C. Hunter, G.G. Kaufman, dan K. Tsatsaronis. MIT Press. Cambridge.
j. Skripsi/Tesis/Disertasi
Aturan penulisan: nama belakang, singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah (jika ada), tahun, judul skripsi/tesis/disertasi, skripsi/tesis/disertasi (cetak miring), nama program studi dan/atau perguruan tinggi, kota tempat perguruan tinggi.
Contoh:
Natsir, M. 2008. Studi Efektivitas Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter di
Indonesia Melalui Jalur Suku Bunga, Jalur Nilai Tukar, dan Jalur Ekspektasi
Inflasi Periode 1990:2-2007:1. Disertasi. Program Pasca Sarjana Universitas
Airlangga. Surabaya.
Samsi, N. 2012. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi, dan Kompetensi
terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan dengan kepatuhan Etika Auditor sebagai
Variabel Pemoderasi. Tesis. Program S2 Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Indonesia (STIESIA). Surabaya.
Verdanasari, E. F. 2012. Pengaruh Penerapan Corporate Governance terhadap Nilai
Perusahaan dengan Kualitas Laba sebagai Variabel Intervening. Skripsi.
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA). Surabaya.
Williams, J.W. 2002. Playing the Corporate Shell Game: The Forensic Accounting and
Investigation Industry, Law, and the Management of Organizational
Appearance. Dissertation. Graduate Programme in Sociology. York University.
Toronto. Ontario.
k. Artikel dari Internet
Aturan penulisan: nama belakang, singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah (jika ada), tahun, judul, alamat e-mail (cetak miring), tanggal dan jam unduh.
Contoh:
Himman, L.M. 2002. A Moral Change: Business Ethics After Enron. San
Diego University Publication.
http:ethics.sandiego.edu/LMH/oped/Enron/index.asp. 27 Januari 2008 (15:23).
Yahya, H. 2005. Realitas dan Pancaindra Anda.
http://www.pesanharunyahya.com dan info@harunyahya.com. 27 Januari
2008 (14:35).
l. Makalah Pidato Ilmiah dan semacamnya
Aturan penulisan: nama belakang, singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah (jika ada), tahun, judul, sifat/tujuan makalah (cetak miring), nama kegiatan, tanggal kegiatan, kota tempat kegiatan.
Contoh:
Raka, G. 2003. Menggarisbawahi Peran Idealisme, Karakter dan Komunitas dalam
Transformasi Institusi. Makalah Orasi Ilmiah. Sidang Terbuka Senat Peringatan Dies Natalis ke-44 Institut Teknologi Bandung. 2 Maret. Bandung.
Takwim, B. 2005. Habitus: Perlengkapan dan Kerangka Panduan Gaya Hidup.
Makalah Diskusi Panel. Extension Course Resistensi Gaya Hidup. Forum Studi Kebudayaan Institut Teknologi Bandung. 20 Mei. Bandung.
m. Artikel dari Majalah atau Surat Kabar
Aturan penulisan: nama belakang, singkatan (inisial) nama depan dan nama tengah (jika ada), tahun, judul artikel (cetak miring), nama majalah/surat kabar, tanggal, halaman, kota penerbit.
Contoh:
Mangunwijaya, Y.B. 1992. Pendidikan Manusia Merdeka. Harian Kompas. 11
Agustus. Halaman 15. Jakarta.
n. Berita dari Majalah atau Surat Kabar
Aturan penulisan: nama majalah/surat kabar, tahun, judul berita (cetak miring), nomor dan/atau volume (jika ada), tanggal, halaman, kota penerbit.
Contoh:
Koran Tempo. 2002. Belajar dari Skandal Enron. 5 Februari. Halaman 21. Jakarta.
Majalah Tempo. 2002. Jatuhnya Enron. No. XXXVIII. 23 Januari. Halaman 18. Jakarta.
CARA PENULISAN DAFTAR PUSTAKA JIKA PENULIS SAMA
Nama penulis yang sama untuk beberapa pustaka/literatur yang berbeda tidak perlu ditulis berulang-ulang, tetapi nama tersebut diganti dengan simbol “ ” (garis bawah/ underline). Hal ini berlaku pula untuk penulisan lembaga/badan/organisasi.Contoh:
Aboody, D., M.E. Barth., dan R. Kasznik. 1999. Revaluation of Fixed Assets
and Future Firm Performance: Evidence from the UK. Journal of Accounting
and Economics 26: 149-178.
, , dan . 2006. Do Firms Manage Stock-based Compensation Expenses Disclosed under SFAS 123? Journal of Accounting Research 24(3): 165-182.
Financial Accounting Standard Board (FASB). 1978. Objectives of
Finansial Reporting by Business Enterprises. Statement of Finansial
Accounting Concept No. 1. FASB. Norwalk.
. 1980a. Qualitative Characteristics of Accounting Information. Statement of
Financial Account-ing Concept No. 2. FASB. Norwalk.
. 1980b. Accounting and Reporting by Defined Benefit Pension Plans.
Statement of Finansial Accounting Standards No. 107. FASB. Norwalk.
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2011a. Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk
Dijual dan Operasi yang Dihentikan. Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan No. 58 (Revisi 2009). DSAK-IAI. Jakarta.
. 2011b. Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan
Tersendiri. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 4 (Revisi 2009).
DSAK-IAI. Jakarta.
International Accounting Standard Board (IASB). 2004a. Financial
Instruments: Disclosures and Presentation. International Accounting
Standard No. 32. UK-IASB. London.
. 2004b. Share-based Payment. International Financial Reporting
Standard No. 2. UK-IASB. London.
Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah VII Jawa Timur. 2012a.
Sistem Pendidikan Nasional. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003. Sub-Bagian Akreditasi dan Publikasi. Kopertis VII. Surabaya.
. 2012b. Standar Nasional Pendidikan. Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 19 Tahun 2005. Sub-Bagian Akreditasi dan Publikasi. Kopertis VII. Surabaya.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan. 28 Januari 2010. Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23. Jakarta.
Nomor 19 Tahun 2005 Standar Nasional Pendidikan. 16 Mei 2005.
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41. Jakarta.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 45 (Revisi 2010) Pelaporan
Keuangan Entitas Nirlaba. Dewan Standar Akuntansi Keuangan-Ikatan
Akuntan Indonesia. Jakarta.
No. 55 (Revisi 2011) Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran. Dewan Standar Akuntansi Keuangan-Ikatan Akuntan
Indonesia. Jakarta.
Riduwan, A. 2010. Etika dan Perilaku Koruptif dalam Praktik Manajemen Laba.
Jurnal Akuntansi & Auditing Indonesia 14(2): 121-141.
.2012. Realitas dalam Cermin Retak: Laba Akuntansi dalam Bingkai
Penafsiran Praktisi Bisnis Non-Akuntan (Studi Hermeneutika-Kritis).
Simposium Nasional Akuntansi XV Banjarmasin. 20-
23 September: 1-22.
,I. Triyuwono, G. Irianto, dan U. Ludigdo. 2010. Semiotika Laba Akuntansi: Studi Kritikal- Posmodernis Derridean. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia 7(1): 38–60.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Pendidikan Tinggi.
10 Agustus 2012. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor
158. Jakarta.
Nomor 14 Tahun 2005 Guru dan Dosen. 30 Desember 2005.
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157. Jakarta.
Agar lebih jelas contoh pengetikan naskahnya, silahkan Download Naskah Microsoft Word Contoh Penulisan Daftar Pustaka.
*/ Diambil dari berbagai rujukan.
0 comments:
Post a Comment